Sabtu, 23 Oktober 2010

Beo Palsu

Aku kali ini tidak untuk membahas apa itu Beo, jenis- jenis Beo. Namun aku ingin berbagi cerita dan memperingatkan kita semua untuk lebih berhati- hati dimanapun berada.

5 hari lalu sebelum aku menulis ini tepatnya 20 Oktober 2010, waktu aku pulang kuliah naik angkot 112 (jurusan Rambutan - Depok) aku seperti biasa memilih untuk duduk di depan, karena aku pikir lebih aman duduk di depan dari pada dibelakang. Lalu di daerah Gandaria ada bapak- bapak yang naek, tapi dia juga milih untuk duduk di depan. Jadi duduk ber 2 deh di depan.

Setelah di lampu merah Cibubur pun ada seorang bapak duduk di belakang kaget (pura- pura ingin jatuh) lalu supir pun mengerem mendadak, dan penumpang- penumpang yang lain pun bertanya kepada bapak itu "kenapa pak?", "Burung Beo Bali saya pengen lepas dari dalam bungkusan ini" kata bapak yang punya burung itu. Ada penumpang lain mengatakan "pak, kasihan banget Beo ditaro disitu mendingan taro dikandang atau dijual aja pak" bapak itu menjawab "saya ga punya duit untuk beli kandang, kalau dijual siapa yang mau beli pak?" "ya udah saya beli deh pak, tapi saya ga bawa duit banyak. kalau gimana kita ambil duitnya dulu deh pak di warung istri saya untuk mengambil kalung emas terus bapak jual deh, gimana pak?" bapak tersebut menjawab "wah, bapak berani beli berapa? Beo saya sudah bisa bicara terus nyanyi pak, dengar aja..(Beo tersebut bunyi namun suara tersebut bukan suara asli)" terjadilah tawar- menawar dan disitupun aku mulai curiga ada yang ga beres dengan kejadian ini, karena aku teringat dengan nenek ku yang pernah
tertipu membeli Beo sama dengan kejadian seperti ini. Namun tidak jadi lah transaksi jual- beli burung itu. Bapak itupun menjual Beo nya ke penumpang lain memaksa agar Beo tersebut di beli, lalu bapak yang disamping ku pun menawari aku agar membeli burung tersebut " Mba, ga mau beli burung ini? sayang loh kalau ga dibeli. harganya 7 juta'an lohh" aku menjawab dengan galak "ga suka!!" bapak itupun menjawab lagi " kan bisa dijual mba, Beo Bali ini loh mba dan udah jadi lagi" aku pun tetap menjawab dengan yang sama "saya ga suka!! kenapa ga bapak aja yang beli?". Bapak itupun tetap memaksa aku untuk membeli Beo itu, karena dia pikir aku akan membeli Beo Palsu tersebut dan tertipu dengan suara Beo yang bisa menyanyi. Aku pun berdoa kiranya Tuhan melindungiku dan menjauhkan ku dari marabahaya, doa ku pun dikabulkan. Karena, sampai aku turun di pasar rebo bahkan sampai di rumah pun aku selamat tanpa kekurangan sesuatu apa pun dan aku tidak merasakan ada yang mengikuti ku dibelakang.

Sebenarnya kejadian- kejadian ini sering terjadi sudah beberapa tahun yang lalu, namun belakangan ini sudah jarang terjadi. Dari kejadian ini, kita bisa lebih berhati- hati dan jangan sampai lengah waktu dimanapun kita berada. Karena, jika tidak seperti itu kita akan merugikan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar