Senin, 21 Juni 2010

Rabu, 02 Juni 2010

Pentingnya Memotivasi Karyawan

BAB I

PENDAHULUAN

  1. 1. LATAR BELAKANG

Sebelum tahun 1880 pengolahan perusahaan pada umumnya di pandang suatu cara yang biasa, karena terdapat tokoh yang sudah mengetahui arti manajemen dan menjadi manager, antara lain:

- Fredrik.W.Taylor (1856-1915), dia pertama kali mempelajari metode kerja dan memutuskan bahwa manajemen melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, dan pengendalian serta pengawasan.

- Henry Fayol (1841-1945) telah menjadi seorang manager pada perusahaan batu bara di Francis, dia mempelajari manajemen, mencari teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara. Lalu ia meluncurkan bukunya yang berjudul” The Principle Of Scientific Management” pada tahun 1911, ia mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan cara efisien dan ia disebut sebagai Bapak dari Gerakan Manajemen ilmiah.

Dari sejarah manager kita bisa tahu pengertian Management adalah ilmu dan seni bagaimana kita menyusun Perencanaan, Organizing, Actuating dan Kepentingan (Leade Ship) sedangkan pengertian Management Menurut Ahli, seperti :

1. James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain

Dari pengertian di atas, kita dapat mengetahui bahwa Manager harus memiliki 3 keterampilan, yaitu :

1. Keterampilan Konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Berarti kemampuan Manager untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan memahami hubungan antar elemen yang saling terkait dan tergantung.

2. Keterampilan Kemanusiaan, yaitu Keterampilan untuk bekerja sama (inter personal skill) dengan manusia lain. Berarti Maneger punya sifat memotivasi orang lain agar tercipta partisipasi bersama dalam pencapaian organisasi

3. Technical Skill, adalah Kemampuan dalam menggunakan prosedur, Tehnik- tehnik di bidang khusus

Namun, menjadi pemimpin yang efektif untuk sebuah organisasi tentunya bukanlah yang mudah. Banyak sekali keahlian atau tanggung jawab yang harus mereka kuasai dan begitu besar harapan (dari orang lain) yang harus mereka pikul untuk menjadikan organisasinya supaya sukses.

Pemimpin harus mempunyai visi dan misi, kemana mereka akan membawa timnya. Mereka diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas. Mereka bertanggung jawab untuk mengetahui tugas-tugas dari departemen atau karyawan yang dibawahinya. Mereka juga diharuskan menjadi seorang yang cerdas, cekatan, tegas, berinovasi dan lain-lain.

Salah satu kunci penting memotivasi karyawan adalah menghindari tindakan-tindakan yang membunuh motivasi karyawan. Ini berarti, memotivasi karyawan tidak cukup hanya dengan mendorong karyawan berperilaku motivatif, tetapi juga menjaga diri sebagai seorang manajer, untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat mematahkan semangat karyawan. Sikap negatif dapat menghalangi sesuatu positif dari orang lain. Semua hal-hal tersebut adalah faktor yang penting untuk menjadi pemimpin yang sukses. Namun jika kita harus memilih tugas yang paling utama dari pemimpin, secara umum jawabannya adalah: Memotivasi karyawan. Oleh sebab itu penulis membuat makalah ini dengan judul Pentingnya Memotivasi Karyawan. “

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. 2. 1. Bagaimana Cara agar tidak menjatuhkan Motivasi Karyawan?

1. 2. 2. Bagaimana Menggunakan Empati Untuk Meningkatkan Motivasi Karyawan?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.3.1 Untuk memperbaiki nilai UTS

1.3.2 Untuk mengetahui pentingnya memotivasi karyawan

1.4. TEHNIK PENGAMBILAN DATA

Dalam penyelesaian makalah ini, data diperoleh dari:

  1. Wawancara langsung kepada narasumber
  2. Buku seri Diktat Kuliah “Pengantar Manajemen Umum” dan Melalui situs- situs.

BAB II

GAMBARAN UMUM

Manajemen dibutuhkan dan diperlukan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisir, dimana ada orang bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan disitulah manajemen di butuhkan.

Dalam manajemen keterlibatan bawahan di perlukan dalam proses pembuatan keputusan dapat bersifat resmi dengan pembuatan kelompok, sedangkan bersifat non formal dengan meminta gagasan dan saran- saran.

Begitu juga dalam memotivasi karyawan, perusahaan harus mempunyai Management Sumber Daya Manusia(MASDM). Yang berfungsi untuk pencarian dan penarikkan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Biasanya metode yang dilakukan melalui iklan, leasing( penggunaan tenanga honorer), rekomendasi dari karyawan sedang bekerja, lamaran pribadi, dll.

Penulis mengambil contoh objek dalam kasus ini, kakak penulis yang bernama Maria. Ia seorang wanita ketika berumur 21 tahun, lulusan Aksek “ LPK TARAKANITA”, melamar pekerjaan di suatu Apartement Jakarta yang terkenal di Indonesia atas lamaran pribadi, lalu di seleksi. Sebagaimana yang kita ketahui Seleksi adalah pemilihan tenanga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Prosedur yang digunakan yaitu Wawancara pendahuluan, Pengumpulan data pribadi, Psikotest, Wawancara lebih mendalam, Pemeriksaan refensi- refensi prestasi, Pemeriksaan kesehatan, Keputusan Pribadi, dan Orientasi Jabatan. Setelah di seleksi, calon karyawan yang sesuai keinginan/ kebutuhan perusahaan langsung diterima oleh perusahaan.

Setelah diterima menjadi karyawan biasanya MASDM memberikan Latihan dan pengembangan karyawan, yang tujuannya adalah memperbaiki efektifitas kerja dalam mencapai hasil- hasil yang telah ditetapkan. Latihan dimaksudkan memperbaiki penguasaan ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedangkan Pengembangan lebih luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat kepribadian serta penyesuian diri dengan kemajuan teknologi. Sebagaimana atas sumber yang penulis dapat bahwa Maria setelah bekerja 3 tahun sebagai pegawai kontrak/ honorer, diangkat menjadi pegawai tetap(sekretaris) di apartement tersebut. Ketika ia diberi tahu menjadi pegawai tetap oleh atasannya, ia diberikan kompensasi. Kompensasi yaitu pemberian financial kepada karyawan atas pemberian jasanya pada pekerjaan yang dilaksanakan dan menjadi motivator untuk pelaksanaan pekerjaan dimasa yang akan dating atau bisa diartikan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai imbalan atas sumbangannya kepada perusahaan termasuk didalamnya adalah gaji, pemberian tunjangan, fasilitas- fasilitas yang dinikmati karyawan baik berupa uang maupun tidak.

Dengan demikian MASDM diartikan sebagai penarikan atau rekrutmen, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan pengguna SDM untuk mencapai tujuan- tujuan individu maupun organisasi. Dalam menjalankan kegiatan- kegiatan yang ada diperusahaan, perusahaan mempunyai factor- factor: Internal maupun Eksternal

v Faktor Internal, berupa:

1. Masalah Tenaga Kerja : Perancangan dan pengelolahaan tenaga kerja & kegiatan yang dibuat

2. Masalah Management

3. Masalah Keuangan : Semua aktivitas perusahaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan & menggunakan seefisien mungkin

4. Masalah Produksi : Pengelolahaan manusia untuk menciptakan nilai tambah input yang berupa berbagai sumber daya

5. Masalah Pemasaran : Proses perencanaan & pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi.

v Faktor Eksternal:

Masalah Pemerintah

Masalah pesaing

Kondisi pasar

Lembaga Keuangan

Opini Masyarakat

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Cara Agar tidak Menjatuhkan Motivasi Karyawan

Ada banyak hal yang dapat mengendurkan motivasi karyawan. Yang terpenting berasal dari diri sendiri. Berikut ada beberapa tindakan yang perlu di ingat, karena bila tidak, manager dapat menjatuhkan karyawan:

1. Jangan mengkritik karyawan di hadapan orang lain

Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan di hadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar, namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.

2. Jangan menghina atau merendahkan karyawan

Melontarkan kata-kata seperti, "bodoh", "goblok", atau kata-kata penuh hinaan lain adalah tindakan yang harus dihindari jauh-jauh. Berhati-hatilah dengan perkataan anda. Jangan sepelekan orang lain. Mereka takkan melakukan sesuatu yang anda inginkan dengan baik jika anda sendiri menganggap mereka tidak becus.

3. Jangan menganggap karyawan sebagai alat


Sebagai manajer, anda memang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan. Namun, jika anda bersikap seolah-olah memperalat karyawan demi tujuan anda sendiri, anda akan kehilangan simpati dan motivasi karyawan untuk mau bekerja pada anda. Libatkan karyawan pada tujuan bersama. Tunjukkan bahwa anda bersama mereka sedang mencapai tujuan demi keberhasilan bersama.

4. Jangan berlaku tidak adil


Wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang "dijilat" oleh karyawan yang anda sukai.

5. Jangan hanya memikirkan diri sendiri

Bagaimana perasaan anda saat mendengar atasan membanggakan dan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Anda mungkin merasa direndahkan secara tak langsung. Atau anda mungkin merasa atasan anda sedang mengambil keuntungan dari anda. Maka, itu pulalah yang dirasakan oleh karyawan anda jika anda hanya berpusat pada diri sendiri dan tak memberikan perhatian pada mereka.

6. Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan

Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri, karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi. Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.

7. Jangan melemparkan tanggung jawab

Tugas manajer adalah membimbing karyawan agar lebih baik dan berhasil. Salah satunya adalah dengan mendelegasikan wewenang. Tapi itu bukan berarti anda terlepas dari tanggung jawab atas tugas tersebut. Melemparkan tanggung jawab dapat meruntuhkan kepercayaan mereka pada anda sebagai seorang pemimpin. Di saat-saat sulit, tunjukkan tanggung jawab anda. Ini menumbuhkan hormat pada anda.

8. Jangan kaku, namun jangan turunkan standar kualitas anda

Situasi tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Anda harus bersikap tegas, namun jangan diartikan sebagai sikap kaku. Terbuka dan terimalah masukan-masukan dari karyawan anda. Namun, anda tetap harus menjaga standar kualitas yang anda inginkan. Jika anda toleran terhadap sebuah kelemahan, anda menurunkan moral karyawan lain yang memiliki inisiatif tinggi.

9. Jangan menunjukkan ketidakpercayaan

Kunci memotivasi orang adalah memberikan kepercayaan pada mereka. Sebaliknya, mematikan motivasi karyawan paling mudah dilakukan dengan mencabut kembali kepercayaan itu. Sepatah ucapan yang menunjukkan ketidakpercayaan sudah cukup untuk menyingkirkan motivasi mereka.

10. Jangan acuh tak acuh pada karyawan

Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apa pun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan. Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.

3.2 Menggunakan Empati Untuk Meningkatkan Motivasi Karyawan

Di dunia kerja, sering di katakan bahwa tidak boleh berpikir berdasarkan perasaan atau harus berprinsip “jangan membawa perasaan dalam memutuskan sesuatu”. Oleh karena itu kita harus mencoba mengasah empati atau rasa sensitif kita terhadap perasaan orang lain. Dengan mengetahui perasaan orang lain, diharapkan kita dapat membawa atau memotivasi orang yang berada dalam kelompok untuk mencapai tujuan atau target kerja. Kita memahami bahwa masing-masing individu manusia adalah unik, dan setiap pribadi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Seorang pimpinan diharapkan dapat memahami kelebihan dan kekurangan bawahan, sehingga penugasan seseorang diharapkan sesuai dengan kemampuannya.

Pernyataan ini perlu digaris bawahi, bukan berarti bahwa jika penugasan hanya disesuaikan dengan kemampuannya, karyawan tak dituntut untuk meningkatkan diri sesuai kebutuhan perusahaan, tetapi pimpinan harus bisa meningkatkan kemampuan karyawan pada tingkat sesuai kebutuhan perusahaan. Adalah tugas seorang pemimpin untuk mengetahui kelemahan masing-masing karyawan, serta memotivasi agar ybs dapat meningkatkan kemampuannya. Banyak hal dapat dilakukan dalam mengasah kemampuan karyawan melalui pemberian motivasi ini. Bagi karyawan yang sulit, maka atasan dapat memanggil karyawan yang bersangkutan dan dilakukan tanya jawab secara informal dan dalam kondisi santai, untuk mengetahui latar belakang mengapa ybs berbuat seperti itu. Syukur kalau pendekatan pada karyawan ini dilakukan pada situasi santai, misalkan saat sama-sama melakukan tugas keluar kota, karena pada saat ini kita sering mempunyai waktu luang, entah saat makan malam ataupun ngobrol2 sebelum persiapan kerja esok harinya. Pada situasi ini kita sering bertukar pikiran dan mengetahui latar belakang keluarga karyawan, sehingga pimpinan dapat memahami mengapa seorang karyawan melakukan reaksi yang berbeda dengan karyawan lain, untuk suatu hal yang sama. Pemahaman ini sangat penting, agar pimpinan bisa mendekati karyawan yang bersangkutan, dan dapat memotivasi untuk menghasilkan kinerja yang tinggi. Banyak hal yang ternyata lepas dari perhatian kita sehari-hari di kantor, tapi pada saat kebersamaan dalam tugas, kita bisa lebih mengenal karyawan kita, demikian pula sebaliknya. Bahkan sering terjadi, karyawan yang menganggap pimpinan terlalu keras dalam disiplin, saat berbincang-bincang santai menjadi lebih paham, mengapa hal2 tersebut terpaksa dilakukan, karena memang tingkat risiko dalam pekerjaan tersebut tinggi. Dalam banyak kasus, seorang karyawan yang mendapat perhatian, akan meningkat motivasi kerjanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerjanya.

BAB IV

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Dari makalah ini, penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa:

  1. Memotivasi Karyawan dalam perusahaan atau dalam suatu pekerjaan sangat penting
  2. Dari Pengertian Management, kita sudah tahu pentingnya motivasi untuk karyawan
  3. Bagaimana Cara agar tidak menjatuhkan Motivasi Karyawan
  4. Bagaimana menggunakan empati untuk meningkatkan motivasi karyawan

5.2. SARAN

Penulis memberikan saran kepada para manager atau atasan- atasan:

  1. Agar tidak lupa untuk memberikan motivasi kepada karyawan- karyawannya atau bawahan.
  2. Jangan salah mengartikan kekuasaan, karena karyawan juga lah yang membantu perkembangan atau kemajuan perusahaan kita

Saran penulis untuk para karyawan:

  1. Jangan menganggap remeh terhadap pekerjaan
  2. Tetap hormati atasan
  3. Jangan Pernah Menyerah atas pekerjaan yang telah diberi atasan dan selalu melakukan yang terbaik untuk kepentingan bersama dan pribadi

Bagi para pembaca makalah ini, penulis mengharapkan memberi respon yang positif terhadap makalah ini.

Jika atasan selalu memberi motivasi kepada karyawan, karyawan akan seperti gambar ini

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mukhyl Abdul, M. Saputra hadi, I. Pengantar Manajement Umum (Untuk STIE), Gunadarma, Jakarta, 1995.
  1. http://leadership-id.blogspot.com/2006/05/menjaga-motivasi-karyawan.html
  1. http://deddysuhendry.web.id/selingan/leadership-series-motivasi-karyawan-adalah-prioritas-utama.html
  1. http://edratna.wordpress.com/2006/12/08/bagaimana-menggunakan-empati-untuk-meningkatkan-motivasi-karyawan/
  1. www.google.com
  1. http://dewidebora-sianturi.blogspot.com