Sabtu, 22 Mei 2010

“ 3CB “


Ini merupakan kisah nyata, tentang aku dan sahabat-sahabat ku.

Aku awal masuk SMA Angkasa 1, duduk di kelas X-3. Awalnya aku berteman dekat dengan Singgih, Dyan dan Widya. Aku melihat teman samping kelas ku yaitu X-4 mereka bernama Dwi, Shinta, Dilla, Sarah dan Lulu. Karena aku itu orang yang mudah berteman dengan siapa saja, aku langsung saja berteman dengan mereka. Mereka ternyata enak di ajak bercanda, berteman dan terima aku apa adanya. Walaupun aku sudah berteman dengan mereka, aku tetap berteman dengan Singgih, Widya dan Dyan bahkan kami berjanji jika kami 5thn setelah lulus SMA ingin bertemu kembali.

Tidak terasa 1 tahun telah terlewatkan, kami semua naik kelas. Aku dan Dilla kelas XI IPS 3, Singgih dan Shinta kelas XI IPS 4, Dwi, Lulux, Sarah kelas XI IPA. Walaupun kami beda kelas, kami tetap berteman. Tapi, aku tidak terlalu dekat lagi dengan Widya dan Dyan. Namun, ternyata ada saja masalah dalam persahabatan kami yaitu Dilla tidak tahu kenapa menjauh dari Dwi dan Sinta tapi tidak menjauh dari aku. Di saat seperti ini aku bingung untuk berteman dengan siapa, karena jika aku berteman dengan Dilla temanku yang lain marah. Ketika mereka sedang berkumpul di kelas XI IPA, aku tiba-tiba datang dan berkata “kawan, ke kantin yuuk.. gw laper nii” Shinta jawab “Lo kenapa gak ke kantin ma sahabat lu si Dilla?” aku langsung bilang ” apa si Ta, kalian semua itu sahabat gw kale..” untung Sarah membela aku dan bilang ”benar yang lu bilang deb, kita semua kan sahabat jadi ngapain si kalian marahan ga jelas kaya gini.” Kata Dwi “ ya udah, kita ke kantin yuu..” Aku pikir habis dari kantin ga ada masalah lagi yang harus aku hadapi, ternyata Dilla bilang “ abis dari mana lu deb? Kantin ya ma sahabat-sahabat lu?jadi, lu pilih mereka daripada gw?” “Ya ampun, kalian yang marahan jadi gw yang sengsara. Kalian itu semua sahabat gw. Pokoknya kalian semua harus baikan.” Jawab aku. Aku ga menyangka mereka akan lama berantemnya, aku fikir mereka hanya emosi sesaat ternyata sampai ujian naikkan kelas pun mereka masih aja tidak tegor- tegoran.

Ambil Raport pun tiba.. Kami senang sekali, karena kami semua naik kelas. Selama liburan sekolah pun kami masih tetap berkomunikasi. Masuk sekolah pun tiba.. Aku dan Singgih satu kelas lagi di kelas XII IPS 2, Shinta di kelas XII IPS 3. Ternyata, waktu kelas XI Singgih dan Shinta punya teman selain aku, Dwi, Lulux dan Sarah mereka adalah Intan dan Septi. Intan dengan aku dan singgih satu kelas, Septi dengan Shinta. Tapi, aku berkata dalam hati “Dilla sama siapa ya? Dwi, Sarah dan Lulux kan pasti masih satu kelas, Jangan-jangan dia sendirian?” aku langsung menanyakkan sama mereka” cuy, ada yang kurang ini teman kita. Dilla dimana ya?” kata Sarah” Di kelas XII IPS 4, kayanya deb” aku ajak mereka untuk kesana tapi tidak mau, aku pikir mereka sudah baikan ternyata belum juga.

Ketika sedang ujian semester, ada Ibu Dwi (wali kelas Dilla) masuk ke ruangan ku. Awalnya, Ibu Dwi berbicara dengan teman ku setelah itu menyakan ke aku “ Deb, kamu kemarin pergi sama Dilla gak? Atau kamu ketemu Dilla gak di jalan?” aku langsung jawab “ Gak bu, ada apa dengan Dilla bu?” Ibu Dwi bilang “kemarin hari minggu Dilla pergi, dia ijin ke ibunya pergi ke rumah Sari untuk minta obat buat kelincinya yang lagi sakit”. aku benar- benar kaget waktu dapat informasi dari ibu Dwi. Ketika Istirahat aku pun langsung memberitahu ke yang lain, kalau Dilla kabur dari rumah. Mereka pun kaget, walaupun mereka berantem tetap masih peduli dengan Dilla. Kami pun langsung menanyakan keluarga Dilla, punya masalah apa Dilla dengan keluarganya, namun keluarganya mengatakan tidak ada. Dilla hilang hampir satu bulan bahkan sampai menjelang UAS pun dia belum di ketemui, pada hal Dilla sampai di laporkan ke berita orang hilang di tv maupun di Koran. Selama dia hilang, kami pun terus di tanya- tanya oleh teman, guru- guru ataupun penjaga kantin, bahkan kami di sindir- sindir oleh beberapa siswa yang mengatakan "wah enak ya, bisa masuk tv kaya artis aja, hehe.." Dan akhirnya ia di keluarkan dari sekolah. Ketika menjelang Ujian Nasional ada kabar bahwa Dilla di temukan di toko bunga bersama pacarnya, kami senang tapi kami juga sedih karena setelah di temukan dia ingin di nikahkan dengan pacarnya. Ketika Dilla menikah kami di undang namun kami baru datang, di kemudian hari. Masalah Dilla pun selesai, tapi masih ada masalah yang lain.

Ketika kami sedang di UKS bercerita, tertawa, dan membicarakan orang lain, tiba- tiba aku berkata ”kawan, di sekolah kita lagi pada bikin genk yang ada unsurnya “C” kn ya? Kenapa kita ga bikin juga aja nama persahabatan kita 3CB?” mereka pun langsung menanyakkan “apa itu 3CB?”, aku langsung menjawab” Cucah Cenang Celalu Bersama, gimana mau ga? hehe”

Mereka pun tertawa juga, tapi mereka juga setuju dengan usulan ku. Tiba-tiba Shinta dan Septi mengatakan“ Kalian pada mau bantuin kita ga?” aku jawab “ bantuin apa? nanti kita bantuin sebisa kita ya?” mereka jawab” Kita kan sebentar lagi UN, kami boleh ga pinjem uang buat lunasin bayaran sekolah 3 bulan. Karena, duitnya udah kita pake buat nonton, makan dan jalan-jalan waktu itu.” kata Dwi “ kita itu ga boleh pake uang bayaran dan kita harus nabung. Kita bantuin kalian, tapi jangan di ulangin lagi ya?” jawab Shinta“ Maaf ya, udah ngerepotin kalian semua. Gw dan Septi janji ga akan ngulangin lagi.” “Thanks ya kalian semua udah pada mau bantuin kami, gw akan nabung untuk bayar utang ke kalian semua” kata septi

Kata aku “ kita kan sahabat, jadi harus saling menolong kan. Inget janji kita tadi “ 3CB’’.

Kami semua pun lulus bahkan teman- teman kami satu angkatan pun semua lulus, kami lulus dengan nilai yang baik. Pengumuman sudah kami dapat, waktunya kami meneruskan perjalanan kami ke jenjang yang lebih tinggi. Aku, Dwi dan Singgih kuliah di Universitas yang sama, begitu juga dengan Sinta, Lulu dan Sarah mereka pun juga kuliah namun berbeda Universitas, namun Intan langsung bekerja di Malang dan Septi kursus keterampilan.

Akhirnya pun sampai saat ini kami masih menjadi "3CB"


Maaf bahasa yang aku gunakan, bahasa sehari- hari




Tidak ada komentar:

Posting Komentar